Sabtu, 06 September 2008

al-Qur'an tidak Relevan dengan Zaman Sekarang...?

Meluruskan Pemahaman Panitia & Instruktur TAMU (Ta’aruf Mahasiswa Baru) STAIN Samarinda
Tulisan ku persembahkan untuk MABA (Mahasiswa Baru), Pemuda Dambaan Umat Islam Kader “MUSLIM NEGARAWAN“
“Al-Qur’an Tidak Relevan dengan Perkembangan Zaman Sekarang..?“

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu
(Aku minta maaf krn tdk menggunakan salam Selamat pagi, Siang, Sore, Subuh, Maghrib dsb krn ga bernilai Ibadah, dan krn agama yg ku anut memerintahkan aku untuk menggunakan salam diatas, trus ada pahalanya dari pada aku menggunakan salam orang2 non-Muslim)

Ini adl tulisan bagian pertama, krn banyak sekali kesalahpahaman yg disampaikan oleh Panitia dan Instruktur TAMU kepada MABA, shg membuat MABA menjadi bingung ”Ada apa dg STAIN?”. Bagian selanjutnya akan ku brikan kpd kalian dikmudian hari. Permasalahan pertama adl ”Al-Qur’an tdk Relevan (sesuai) dgn perkembangan Zaman Sekarang”.
Ada seorang maba yg dtng kpd ku, kmudian bertanya ”Apakah menurut K2 Al-Qur’an tidak relevan lagi?” lalu aku bertanya ”kata siapa..?”, kata Instruktur Ospek (kata Maba). Ooh... coba besok kamu bilang ama panitia ”Buat 1 ayat yg bisa menggantikan ayat Qur’an yg tidak relevan itu?” (Silahkan buka QS. Al-Baqarah/2: 23-24).
Diinternet, aku melihat beberapa dialog ttg ”Al-qur’an” yg katanya tdk relevan lagi. Mereka mengatakan ada banyak surah dlm qur’an yg tdk relevan, misalkan QS. Ali-Imran/3; 85 yg artinya ”barang siapa yg mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah diterima agama itu dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang2 yg merugi”. Mereka membarikan contoh kasus ”Thomas Alva Edision” tokoh yg menemukan lampu dan Listrik. Sudah selayaknya Thomas masuk syurga kadena Shodaqoh Zariyahnya, berkat jasanya seluruh umat manusia menikmati cahaya terang dikegelapan malam dan masjid2 bisa mengumandangkan Adzan tanpa harus naik ke gunung. Klo Thomas masuk Neraka, maka Allah tidak adil. (bgtu kata mereka).
Menurutku, orang2 yg mengatakan qur’an tidak relevan lagi adl orang yg malas membaca dan memahami isi kandungan al-Qur’an sehingga ketika mereka melihat satu ayat yg menurut mereka sudah tidak pantas langsung memvonis ”al-Qur’an tdk relevan” tanpa melihat keterkaitan ayat yg satu dgn ayat yg lain. Dan mereka terpengaruh oleh pemikiran Barat yg penuh dgn Nafsu untuk menghancurkan Islam.
(Tanggapanku)... Allah swt, telah menggolongkan orang2 muslim dan kafir kedalam beberapa golongan. Untuk orang muslim ada tingkatannya, yaitu Munafik, Muslim, Mu’min dan Muttaqin. Golongan kristen dan yahudi pun ada golongannya, yaitu Yahudi yg memusuhi Islam, dgn kristen_yakni mereka yg menjalin ikatan kasih sayang bersama orang2 muslim. Islam tidak melihat kristen dlm satu kelompok saja, akan tetapi membedakan orang kristen kedalam beberapa golongan, diantaranya; orang kristen yg beriman kepada ke-Esaan Allah, melaksanakan syari’at Nabi Isa as, yg ketika mendengatkan kalam Tuhan berlinangan air matanya, dg orang kristen yg menyembah al-Masih, ibunya, para pendeta dan pastur. Allah membedakan label kafir, bahkan syirik kepada kelompok kedua dari kaum kristen tersebut. Sehingga kita dapat melihat bahwa ada tiga golongan orang kafir, yaitu
1.Golongan yg blm pernah mendengar nama Allah, Islam, Muhamad sama sekali, sehingga mereka termasuk orang2 yg termaafkan. Misalkan, ada masyarakat yg tinggal di pedalaman yg tidak ada akses Informasi dan tidk ada orang muslim yg berdakwah disana sehigga mereka tidak pernah mengenal Islam, maka mereka termaafkan.”dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”.(al-Israa’: 15). Apakah masih ada daerah yg belum terjamah Informasi atau belum pernah terjamah para Penda’wah Islam? Mugkin aja ada (mis: pedalaman Amazon yg masih Primitif, atau pedalaman Jambi ”Anak Rimba”)
2.Golongan yg pernah mengenal Allah, Islam, dan Muhammad serta mu’jizat2nya. Mereka berbaur dan bertetangga bersama orang muslim, mereka ini adl orang Atheis dan Kafir. Dapat juga kita artikan, mereka (Kafir) yg bertetangga dengan orang Islam, dan mereka mengenal Islam.
3.Golongan yg tlah mengenal Muhammad, akan tetapi sejak kecil mereka hanya mendengar bahwa Muhammad adl seorang Pembohong besar bernama Muqoffa (majusi yg memeluk Islam) yg mengaku telah membawa risalah kenabian. Golongan ini sama saja dgn golongan pertama, yaitu mereka tidak mengenal Islam, hanya saja mereka mendengar cerita masa kecil mereka dari para pendeta. ”Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar” (al-Ahzab: 60). Atau mereka yg sudah pernah mengenal Islam, akan tetapi belum merasa jelas dan paham yg mereka dengar.
Dari pemaparan diatas, kita harus tahu Biografi Thomas Alva Edision, apakah Thomas pernah mengenal Islam dg benar, atau ia pernah mendengar Islam dg jelas, akan tetapi ia tetap mendustakan Allah. Jika Thomas tidak pernah mendengar Islam atau pernah mendengar tapi hanya berita bohong yg disampaikan para pendeta, maka ia termasuk Golongan yg termaafkan dan jauh dari azab Allah swt. Jika ia termasuk Golongan kedua yg pernah mengenal Islam akan tetapi ia mendustakan, maka ia termasuk kedalam golongan yg tak termaafkan. Lalu, apakan amalnya sia-sia? Tidak... Allah swt Maha Adil dan Bijaksana, dan menerima semua ‘amal mbah Thomas; “Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (Ali-Imran; 115).
Akan tetapi, kadar pahala adl hak asasi Allah swt. Seperti artis, apabila foto mereka dipajang pada sebuah produk, maka sang artis mendapat Royality dari produsen Iklan dan perusahaan. Allah swt pun telah memberikan Royality di dunia kpd Thomas, krn karyanya dibeli oleh Negara-negara dgn harga yg besar, maka rizki yg ia dptkan adl semata-mata dari Allah swt.
Apakah Thomas masuk Syurga? Penulis tidak mengetahui jawabannya, tetapi kalo boleh berpendapat, maka aku akan mengatakan bahwa Syurga adl harta warisan dari Allah untuk orang2 yg beriman kepada Allah swt saja. Ibarat seorang kaya yg tua, ia memiliki anak 3 kandung yg durhaka dan 1 anak angkat yg berbakti. Ketika orang tua itu wafat, maka harta warisan akan jatuh ketangan 3 anak kandungnya meski mereka durhaka, sedangkan sang anak angkat akan mendapat Hadiah, bukan warisan, karena ia tidak termasuk keluarta inti dalam keluarga itu. Seperti Thomas yg mendapatkan Royality sebagai hadiah Allah krn amalnya di Dunia.
Bagaimana dengan kaum kafir dan ahli kitab yang ada sekarang? Aku dapat mengatakan bahwa mereka termasuk golongan ke 2, krn teknologi Informasi kian canggih dan para da’I menyebar dimana-mana, jadi mereka telah banyak mengenal Islam. Maka Qur’an Surah Ali-Imran; 85 ”barang siapa yg mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah diterima agama itu dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang2 yg merugi”, dalam hal ini diberlakukan, dan mereka termasuk kedalam orang2 yg merugi. Kaum muslimin aja bisa rugi jika orang Islam menjalankan Ibadah puasa, akan tetapi ia tetapi matax masih jelalatan, mulut masih menggosip, hati masih berburuk sangka, dan anggota tubuh mereka tidak menahan dari hawa nafsu, maka Puasanya tidak bernilai, kecuali lapar dahaga, dan merugilah orang2 sperti ini. (jd orang muslim aja bisa rugi, apalagi orang kafir)
Jadi… dapat kita simpulkan bahwa;
1.al-Qur’an masih dan akan tetap relevan walau zaman berganti
2.Kita harus mengImani al-Qur’an tanpa ada keraguan (Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa {Al-Baqarah/2; 2})
3.al-Qur’an adl perkataan Allah swt, bukan perkataan manusia, jika ada kitab suci yang dikarang manusia (Bibel/Injil, Biblia dsb) maka ia tak layak disahkan sebagai kitab suci.
4.al-Qur’an telah mendapat jaminan dari Allah swt, akan tetap seperti itu da tidak akan berubah hingga akhir zaman (Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya {Al-Hijr/15; 9}). Tahun 1993 Amerika pernah menyumbang al-Qur’an yg mereka cetak menggunakan teknologi buatan mereka, akan tetapi orang2 yg beriman mengetahui bahwa banyak ayat2 al-Qur’an yg mereka ubah dengan akal mereka, sehingga usaha busuk mereka digagalkan oleh Allah melalui orang2 yg Beriman yg menghafal al-Qur’an.
5.Kepada mereka yg meragunak isi al-Qur’an atau mengatakan tidak relevan lagi, maka Allah swt, menantang mereka dan para pemikir barat yang mereka jadikan pedonam untuk membuat 1 kalimat yang menyerupai al-Qur’an dan bersiap2 masuk neraka bersama orang2 kafir (Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir {al-Baqarah/2; 23-24})
6.Meragukan kebenaran al-Qur’an, maka ia tidak layak dikatakan muslim, apalagi mukmin dan muttaqin, akan tetapi munafik. Bahkan kafir, karena syarat seorang muslim adl beriman kepada semua Rukun Iman tanpa meragukan 1 diantaranya sedikitpun.
7.Allah swt, Maha Adil. meski Thomas Alpha Edision adl orang non-Muslim, akan tetapi Ilmu yang dimiliki oleh Thomas Alpha Edision adl anugerah terbesar dari Allah swt, Rizqi yg tdk ternilai. dan kita harus menyakini, apapun yg dimiliki oleh manusia, baik ia muslim ataupun kafir adl dari dan milik Allah swt. akan tetapi manusia mengingkarinya.
Bacalah, pahami, amalkan al-Qur'an, krn ia akan menjadi Pemuda nan Gagah yg akn menolong kita dari 'azab Allah swt.
Semoga bermanfaat…kebenaran datangnya dari Allah, kesalahan datangnya dari aku pribadi yg tak luput dari kesalahan dan lupa. mohon maaf atas sgala kekurangan.
wssalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Musyda Hadaitullah
Mahasiswa STAIN Smd 03
Sy/Muamalah

Rabu, 18 Juni 2008

MATI ketika sedang PACARAN

Tadi pagi (Kamis 19/06/2008), aku menonton dialog di TvOne mengenai keracunan karena AC mobil. aku baru tau ternyata jika kita terlalu lama didalam mobil dan menyalakan AC dapat menyebabkan kita keracunan dan jika tidak segera diantisisapi (eh... maksud ku antisipasi) maka dapat berakibat kematian bagi si manusia-nya.

Tapi yang menjadi pikiranku adalah ketika presenter TvOne (Indiarto) menceritakan sebuah kejadian yang terekam disalah satu berita yang ditayangkan di TvOne membuatku tercengang, yaitu ada sepasang kekasih yang sedang berpacaran di dalam sebuah mobil, kemudian meninggal dikarenakan keracunan CO (Carbon Monoksida) yang dihasilkan oleh AC mobil yang mereka gunakan untuk Pacaran. coba kalian bayangin, jika kita meninggal ketika sedang melakukan maksiat, pa lagi maksiatnya adalah ber-Zina yang merupakan salah satu dosa besar dan hukumannya sangat berat di Neraka. semua orang pasti berkata dalam hatinya "Pasti kedua anak muda itu masuk Neraka" ya kan...

Kata dokter Boyke; "Makanya, kalo pacaran harus meng-kontrol nafsu, jangan hanya berfikir aman dari intaian orang di luar, akan tetapi aman bagi diri kita sendiri. karena mungkin pengen cepet2, nafsu udah di ujung ubun2, jadi ngga memperhatikan keselamatan. atau mungkin si korban tidak mengerti masalah Gas CO AC Mobil".

kalo aku mah... lebih baeknya kita tidak bermaksiat, karena Mati itu ngga da baunya (datang ngga dipanggil, pulang ngga diusir, itulah mati)

tambahan lagi dari dokter Boyke (tapi ini bagi kalian yang telah memiliki pasangan yang sah), yaitu ketika pasangan sah melakukan hubungan suami isteri, maka tubuh akan lebih banyak memerlukan O2 (Oksigen), jadi jika di dalam suatu ruangan itu lebih banyak CO dari pada O2, maka bisa menyebabkan pingsan, bahkan kematian bagi orang yang daya tubuhnya lemah. bisa saja kematian sepaang remaja tadi dikarenakan melakukan hubungan suami isteri di dalam mobil, akan tetapi karena AC yang dinyalakan menyebabkan jumlah CO lebih banyak dari pada O2, sehingga mengalami pingsan atau ketiduran dan perlahan-lahan meninggal"... Nah... mampus dah loe ber-2, makanya kalo dah sudah siap moril+materil ya... nikah aja. gua aja pengen. he.. he..he 5000x

awas... pikirannya jangan ngeres

Jumat, 30 Mei 2008

Matinya Udzur Syar’ie Saudara-Ku

Entah mngapa sejak 2th yang lalu banyak sekali agenda2 dakwah yang kami jalankan hasilnya tidak memuaskan. Ada yang berjalan mulus, akan-tetapi tidah ada hasil; ada yang berjalan banyak kendala, akan tetapi hasilnya tidak mencapai target meski pun ada hasilnya; bahkan ada agenda yang ”GATOT”/Gagal Total. Anehnya sdr2 ku menanggapinya dengan santai, mereka hanya mengatakan ”biarlah...yang penting kita sudah berusaha,,,Allah Swt, tidak melihat hasil, tetapi melihat proses yang kita jalankan”. Yah... kita pasrah sajalah...!
Aku pernah mendengar sebuah cerita (aku tidak pernah membaca referinsi sumber cerita itu) dari beberapa Ustaz tentang hal2 yang menghalangi kemenangan dakwah. Mereka bercerita bahwa dalam sebuah peperangan (aku lupa perang apa namaya?) pasukan muslim dalam jumlah yang besar berusaha menghancurkan sebuah benteng (tembok) yang sangat besar dan tebal. Akan tetapi, pasukan muslimin tidak sanggup merobohkannya (padahal jumlah mereka banyak). Kamudian pemimpin pasukan muslimin (aku juga lupa namanya) mengumpilkan para pasukan muslimin, lalu bertanya kepada mereka ”Sunnah Rasul apa yang belum kita kerjakan?”. para pasukan muslimin terdiam sambil berfikir sunnah Rasul apa yang belum mereka kerjakan?. Kemudia para pasukan muslimin berkesimpulan bahwa ”Mereka belum ber-siwak(Menggosok gigi)”. Kemudian para pasukan muslimin bergegas untuk bersiwak. Ternyata ada mata2 lawan yang melihat mereka bersiwak. Lalu mata2 tersebut melaporkan kepada rajanya. Mata2 tersebut berkata ”Lapor raja, saya tadi melihat para pasukan muslim sedang meng-Asah gigi mereka, ini berbahaya tuan raja...! Gigi mereka saja diasah higga tajam, bagaimana dengan pedang mereka, pasti lebih tajam dari pada gigi mereka...?! (kata si mata2 tersebut). Kemudian raja tersebut memerintahkan para pasukannya untuk mundur.
Sementara pasukan musuh bergerak mundur, para pasukan muslimin bergerak kembali untuk merobohkan benteng tersebut setelah menggosok gigi mereka (bersiwak). Dan akhirnya benteng tersebut roboh dengan mudah.
Jika kita mengambil kesimpulan, maka gagalnya para pasukan muslimin merobohkan benteng tersebut disebabkan karena masalah yang sepele saja. Namun berdampak sangat besar. Dengan tidak bersiwak saja kemenangan para pasukan muslimin hampir gagal, bagaimana jika para pasukan muslimin tidak mengerjakan ibadah mahdloh..? atau mereka mengerjakan dosa besar lainnya..? pasti Allah Swt, akan memberikan kekalahan pada pasukan Muslimin.
Nah...bisa saja kegagalan agenda2 dakwah yang dilakukan oleh para aktivis dakwah saat ini dikarenakan banyaknya sunnah2 Rasul yang tidak dikerjakan atau juga karena banyaknya maksiat yang mereka kerjakan. Mungkin ini hanya perasaanku saja, yaitu di Sekretariat ku, aku melihat sdr2 ku menonton film yang ditayangkan oleh salah satu siaran Televisi barat (HBO, Star Move, Cinema dll) yang sering mengombar syahwat dengan busana yang minim dan adegan panas. Namun, ketika aku menegur mereka bahwa itu tidak boleh ditonton karena bisa mengganggu pikiran dan merusak keberhasilan dakwah, anehnya mereka menanggapinya dengan enteng ”bahwa itu hanya perasaan antum saja akhi, yang penting kita tidak melihatny dengan perasaan syahwat kita”. Tanggapan itu sangat mirip (bahkan sama) dengan pernyataan para arti ketika para ulama mengecam adegan2, foto2, aksi panggung para arting yang mengundang syahwat.
Kacau banget sdr2 ku ini... Apa Kata Dunia... jika semua Aktivis dakwah seperti ini...! pening kepala ku..
Padahal aku dah memberikan masukan kepada teman2 BPH untuk menghentikan langganan TV-Kabel, dan menggunakan antena biasa (UHF) saja, karena antena UHF bisa menangkap semua saluran Televisi swasta Indinesia seperti (SCTV, tvOne, Trans TV, Trns7, Indosiar, ANTV, RCTI, TPI, GlobalTV, TVRI, MetroTV) aku rasa siaran ini sudah cukup, bahkan itupun harus dibatasi, karena siaran yang ini saja sudah banyak mengajak kita untuk ber-zina mata.
Jika seperti ini terus, akan banyak sekali agenda2 dakwah yang GaTot, sedangkan semua kemampuan fisik, moril dan dana terkuras habis dan sia2. dan biaya listrik pun terbuang sia2, tidak ada berkahnya sama sekali.
Semoga Allah Swt, menyelamatkan sdr2 ku dan Dakwah ini, khususnya diri ku yang amat sangat berdosa dr pd sdr2 yang lain.
Maafkan aku saudara ku.. aku seperti ini karena aku mencintai kalian karena Allah Swt.

Matinya Udzur Syar’ie Saudara-Ku

Entah mngapa sejak 2th yang lalu banyak sekali agenda2 dakwah yang kami jalankan hasilnya tidak memuaskan. Ada yang berjalan mulus, akan-tetapi tidah ada hasil; ada yang berjalan banyak kendala, akan tetapi hasilnya tidak mencapai target meski pun ada hasilnya; bahkan ada agenda yang ”GATOT”/Gagal Total. Anehnya sdr2 ku menanggapinya dengan santai, mereka hanya mengatakan ”biarlah...yang penting kita sudah berusaha,,,Allah Swt, tidak melihat hasil, tetapi melihat proses yang kita jalankan”. Yah... kita pasrah sajalah...!
Aku pernah mendengar sebuah cerita (aku tidak pernah membaca referinsi sumber cerita itu) dari beberapa Ustaz tentang hal2 yang menghalangi kemenangan dakwah. Mereka bercerita bahwa dalam sebuah peperangan (aku lupa perang apa namaya?) pasukan muslim dalam jumlah yang besar berusaha menghancurkan sebuah benteng (tembok) yang sangat besar dan tebal. Akan tetapi, pasukan muslimin tidak sanggup merobohkannya (padahal jumlah mereka banyak). Kamudian pemimpin pasukan muslimin (aku juga lupa namanya) mengumpilkan para pasukan muslimin, lalu bertanya kepada mereka ”Sunnah Rasul apa yang belum kita kerjakan?”. para pasukan muslimin terdiam sambil berfikir sunnah Rasul apa yang belum mereka kerjakan?. Kemudia para pasukan muslimin berkesimpulan bahwa ”Mereka belum ber-siwak(Menggosok gigi)”. Kemudian para pasukan muslimin bergegas untuk bersiwak. Ternyata ada mata2 lawan yang melihat mereka bersiwak. Lalu mata2 tersebut melaporkan kepada rajanya. Mata2 tersebut berkata ”Lapor raja, saya tadi melihat para pasukan muslim sedang meng-Asah gigi mereka, ini berbahaya tuan raja...! Gigi mereka saja diasah higga tajam, bagaimana dengan pedang mereka, pasti lebih tajam dari pada gigi mereka...?! (kata si mata2 tersebut). Kemudian raja tersebut memerintahkan para pasukannya untuk mundur.
Sementara pasukan musuh bergerak mundur, para pasukan muslimin bergerak kembali untuk merobohkan benteng tersebut setelah menggosok gigi mereka (bersiwak). Dan akhirnya benteng tersebut roboh dengan mudah.
Jika kita mengambil kesimpulan, maka gagalnya para pasukan muslimin merobohkan benteng tersebut disebabkan karena masalah yang sepele saja. Namun berdampak sangat besar. Dengan tidak bersiwak saja kemenangan para pasukan muslimin hampir gagal, bagaimana jika para pasukan muslimin tidak mengerjakan ibadah mahdloh..? atau mereka mengerjakan dosa besar lainnya..? pasti Allah Swt, akan memberikan kekalahan pada pasukan Muslimin.
Nah...bisa saja kegagalan agenda2 dakwah yang dilakukan oleh para aktivis dakwah saat ini dikarenakan banyaknya sunnah2 Rasul yang tidak dikerjakan atau juga karena banyaknya maksiat yang mereka kerjakan. Mungkin ini hanya perasaanku saja, yaitu di Sekretariat ku, aku melihat sdr2 ku menonton film yang ditayangkan oleh salah satu siaran Televisi barat (HBO, Star Move, Cinema dll) yang sering mengombar syahwat dengan busana yang minim dan adegan panas. Namun, ketika aku menegur mereka bahwa itu tidak boleh ditonton karena bisa mengganggu pikiran dan merusak keberhasilan dakwah, anehnya mereka menanggapinya dengan enteng ”bahwa itu hanya perasaan antum saja akhi, yang penting kita tidak melihatny dengan perasaan syahwat kita”. Tanggapan itu sangat mirip (bahkan sama) dengan pernyataan para arti ketika para ulama mengecam adegan2, foto2, aksi panggung para arting yang mengundang syahwat.
Kacau banget sdr2 ku ini... Apa Kata Dunia... jika semua Aktivis dakwah seperti ini...! pening kepala ku..
Padahal aku dah memberikan masukan kepada teman2 BPH untuk menghentikan langganan TV-Kabel, dan menggunakan antena biasa (UHF) saja, karena antena UHF bisa menangkap semua saluran Televisi swasta Indinesia seperti (SCTV, tvOne, Trans TV, Trns7, Indosiar, ANTV, RCTI, TPI, GlobalTV, TVRI, MetroTV) aku rasa siaran ini sudah cukup, bahkan itupun harus dibatasi, karena siaran yang ini saja sudah banyak mengajak kita untuk ber-zina mata.
Jika seperti ini terus, akan banyak sekali agenda2 dakwah yang GaTot, sedangkan semua kemampuan fisik, moril dan dana terkuras habis dan sia2. dan biaya listrik pun terbuang sia2, tidak ada berkahnya sama sekali.
Semoga Allah Swt, menyelamatkan sdr2 ku dan Dakwah ini, khususnya diri ku yang amat sangat berdosa dr pd sdr2 yang lain.
Maafkan aku saudara ku.. aku seperti ini karena aku mencintai kalian karena Allah Swt.

Rabu, 09 April 2008

Tolak Badan Hukum Pendidikan

Sekilas tentang BHP : Pasar Lelang Pendidikan Indonesia
Wacana tentang badan Hukum Pendidikan (BHP) merupakan salah satu isu yang hangat dibicarakan oleh berbagai pihak dalam lingkup pendidikan. Setelah 7 perguruan tinggi (UI, UGM, ITB, IPB, USU, UNAIR, UPI) berubah status menjadi PT BHMN dengan menggunakan dasar PP no 61 tahun 1999 tentang PT BHMN, maka dengan mendasarkan pada pasal 53 UU no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, seluruh satuan pendidikan formal akan berubah status menjadi BHP.
Penerapan BHP hingga saat ini terus mendapat penolakan dari berbagai kalangan yang dimotori oleh mahasiswa diberbagai kampus. Argumentasi yang digunakan adalah:
1. Bahwa tugas negara untuk mencerdaskan masyarakatnya (pembukaan UUD 1945)
2. Bahwa pendidikan merupakan hak dasar warga negara yang termasuk dalam HAM bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya (Hak EKOSOB) sebagaimana tercantum dalam pasal 28C dan pasal 31 UUD 1945 serta UU.No.11 Tahun 2005 tentang ratifikasi ICESCR
3. Bahwa pendidikan merupakan investasi bagi masa depan bangsa
Dampak paling tidak mengenakan dari pemberlakuan sistem ini adalah menjadi semakin mahalnya biaya pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Hal ini disebabkan hak otonom yang diberikan pemerintah kepada perguruan tinggi negeri, termasuk masalah pendanaan. Akibatnya perguruan tinggi negeri (PTN) harus bekerja ekstra untuk mendapatkan masukan dana bagi kelangsungan hidup PTN tersebut dan yang menjadi korban adalah uang SPP mahasiswa dan uang pangkal untuk masuk PTN yang semakin mahal, karena realitanya pemasukan terbesar PTN berasal dari dua sumber dana tersebut. Sebagai contoh dibeberapa PTN yang telah berubah status menjadi BHMN, untuk dapat masuk menjadi mahsiswa, selain mengikuti tes masuk, calon mahasiswa juga diwajibkan untuk mengisi nominal kontribusi yang dapat mereka berikan apabila diterima menjadi mahasiswa di PTN tersebut. Semakin besar jumlah nominal yang dijanjikan untuk dibayarkan, maka semakin besar pula kesempatan calon mahasiswa tersebut untuk diterima di PTN tersebut. Layaknya pasar lelang, pemenangnya adalah yang memiliki penawaran tertinggi dan pendidikan pun menjadi komoditas yang diperdagangkan bukan lagi hak dasar yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Seperti inikah wajah pendidikan Indonesia di masa yang akan datang ???
Pada akhirnya hanya orang-orang berduit banyak dan berkantung tebal saja yang memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak. Lalu bagaimana nasib masyarakat kecil dengan ekonomi pas-pasan, apakah mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak ??? Sementara pendidikan adalah hak setiap warga negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan masyarakatnya. Sebenarnya penerapan sistem ini tidak akan menjadi masalah jika diterapkan di negara dengan kondisi ekonomi mapan dengan mayoritas penduduknya hidup dalam tingkat ekonomi yang layak, namun kenyataannya negara kita adalah negara yang mayoritas tingkat ekonomi masyarakatnya berada di bawah rata-rata. Bagaimana negara kita bisa terbebas dari kemiskinan, jika kunci untuk keluar dari kemiskinan yaitu pendidikan menjadi monopoli orang-orang kaya saja!!!.
Penerapan sistem ini mengesankan pemerintah ingin melepaskan diri dari tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan pendidikan. Tanggung jawab pengelolaan pendidikan tidak seharusnya dilimpahkan secara penuh kepada masyarakat, karena telah menjadi amanat konstitusi untuk pemerintah yang mengelolanya. Sekali lagi yang menjadi tumbal dari pemberlakuan sistem ini adalah rakyat kecil yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Efek dari mahalnya pendidikan juga berpengaruh pada meningkatnya biaya-biaya kehidupan yang lain, seperti biaya kesehatan, belum lagi penurunan mutu SDM negara kita akibat dari hanya golongan tertentu saja (baca:orang kaya) yang bisa meningkatkan mutu diri melalui dunia perkuliahan. Biaya PTN yang meningkat juga tidak memberi jaminan apakah lulus dari PTN tersebut bisa mendapat pekerjaan yang layak.
Sudah saatnya pemerintah mengkaji ulang kebijakan yang mereka buat. Dalam memutuskan sebuah kebijakan pemerintah harus melihat dampak jangka panjangnya, bukan hanya melihat keuntungan jangka pendek saja. Penerapan otonomi penuh terhadap PTN, termasuk dengan pemutusan subsidi pemerintah hanya akan menyebabkan komersialisasi pendidikan dan diskriminasi pendidikan.
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, bukan hanya milik orang-orang kaya. Sudah saatnya kita bangkit dan berjuang untuk mempertahankan hak kita. Tolak liberalisasi dan diskriminasi pendidikan !!

Jumat, 04 April 2008

Tulisan Nyeleneh 2 (Thomas Alpa Edison masuk Syurga... masa iya sih...?)

Tulisan Nyeleneh 2 (Thomas Alpa Edison masuk Syurga... masa iya sih...?)
ya iyalah... masa ya iya dong...? adil kah Allah Swt, itu...?

Aku ga tau, pak kah yang ku tulis ini benar, akan ttapi aku yakin bahwa niatku tuk menulis ini adl "Baik" dan bukan untuk pamer.

Ada orang yang bilang, kalo syurga itu tidak hanya untuk orang Islam saja, tapi orang kristen pun bisa masuk syurga Allah Swt. misalkan aja tokoh yang menemukan Lampu+Listrik yaitu Thomas Alpha Edison. kata orang, Thomas adalah orang non-muslim yang pasti masuk syurga karena amal zariyahnya, yaitu menciptakan lampu dan listrik, sehingga sekarang kita dapat merasakan cahaya yang terang dalam kegelapa malam dan dapat nonton TV, Tape, Radio dll yang menggunakan listrik sbg bahan bakar. kata orang ada hadist yang mengatakan bahwa "ketika manusia meninggal dunia, maka akan terputus-lah segala2nya kecuali 3 perkara, yaitu ilmu yang bermanfaat, do'a anak yang sholeh dan amal zariyah". amal zariyah adalah suatu amal perbuatan yang dilakukan selama di dunia dan tidak akan terputus amalnya (abadi). nah... thomas Alpha Edison adalah non-muslim yang masuk syurga, krn jasanya dalam menemukan Lampu+Listrik, hingga sekarang kita dapat merasakan buah hasil amal kebaikan dari eyang Thomas Alpha Edison. jadi, kalo Thomas Alpha Edison tidak masuk syurga, berarti Allah Swt, tidak Adil...

Menurut aku, Syurga itu ibarat sebuah Harta warisan yang akan diberikan oleh seorang Orang tua kepada keturunannya dan keluarganya. dan harta itu pasti akan jatuh ketangan keturunan si orang tua itu ketika ia meninggal nanti.

Misalkan, pak Adi adalah seorang yang kaya, memiliki Istri yang cantik dan memiliki anak2 yang nakal2, tidak berbakti kepada ortunya. lalu pak Adi memiliki seorang anak angkat yang sholeh, berbhakti kepada pak Adi, bahkan pak Adi menganggapnya sebagai anak kandung sendiri karena sifat si Anak angkat yang lebih baik, lebih berbakti kepada pak Adi dari pada anak kandungnya. bahkan ketika pak Adi sakit, anak angkatnya-lah yang merawatnya, sedangkan anak kandungnya berfoya-foya main judi, ke Diskotik, mabok dll dengan harta pak Adi.

Kemudian pak Adi meninggal, pertanyaannya adalah "Siapakah yang akan mewarisi harta pak Adi...?

Jawabnya adalah anak kandung dan Istri pak Adi lah yang akan mewarisi harta pak Adi, sedangkan anak angkat pak Adi tidah dapat harta warisan. Lho...kok bisa...kan anak Angkat pak Adi sangat baik baktinya kepada pak Adi, kok ga dapat harta warisan..? ga adil dong..!

ya... pasti Adil lah.. karena meski si anak Anggkat tidak dapat harta warisan, tapi ia tetap dapat hadiah dari harta warisan pak Adi (Alm) sebagai bentuk balas jasa dari kebaikan anak angkat kepada pak Adi selama ia masih hidup. Adil kan... ^_^

Begitu pula dengan Thomas Alpha edison, dia tetap tidak akan dapat harta warisan Allah, yaitu Syurga karena ia bukan muslim (Anak kandung), akan tetapi ia adalah seorang non-muslim yang berjada (ibarat anak angkat yang berbakti diatas), akan tetapi Allah Swt, telah memberinya kenikmatan, yaitu Harta yang melimpah karena karyanya yang dihargai oleh Allah Swt, melalui perantara manusia dengan Harta yang melimpah. (ibarat seorang arting yang fotonya dipajang untuk iklan promosi sebuah produk dari perusahaan, dan artis itu mendapatkan Royality) dan itu adalah hadiah dari Allah untuk Thomas Alpha Edison yang menurut aku sangat besar dan keadilan dari Allah Swt.

Dan Syurga akan tetap menjadi milik orang2 yang ber-Iman kepada Allah Swt saja, meski Iman itu hanya sebesar atom/biji sawi. karena "Barang siapa yang Bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah Kekasih Allah akan masuk syurga", sedangkan Thomas Alpha Edison tidak ber-Syahadat dan tidak menyakini Allah Swt, sbg Rabbnya dan tidak mengakui Muhammad Saw sbg Tauladannya. kecuali Thoma adalah seorang yang Primitif dan hidup di Hutan belantara dan jauh dari keramaian dan tidak ada jaringan Informasi, elektronik, berita, alat komunikasi dan transportasi di hutan itu dan tidak ada orang yang berdakwah disana, sehingga eyang Thomas tidak mendapat informasi mengenai Islam, pasti eyang Thomas Alpha Edison masuk syurga. karena Allah Maha Pemurah.

kalo ada orang yang melihat tulisan ini, tolong di kritisin ya....
makasih banyak sebelumnya

Kecurangan Pemilu di Ind, khususnya di Kaltim

Kecurangan-Kecurangan dalam Pemilu di Indonesia
Antisipasi Kecurangan Menuju Pilgub Kaltim yang Jujur dan Bersih
Pada tahun 2004 adalah pertama kalinya Pemilu secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia di selenggarakan di Indonesia. Diawali dengan pemilihan Calon Anggota Legeslatif secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia dan dilanjutkan dengan Pemilihan Presiden Pertama melalui Pemilihan Umum yang Langsung, Umum, Bebas serta Rahasia (luber) , tidak seperti ketik Orde Baru memimpin, pemilu berjalan penuh dengan tekanan, PNS wajib memilih Golkar sebagai satu-satunya partai yang harus mereka pilih, bagi PNS yang tidak memilih Golkar atau Pemimpin yang dipilih Golkar, maka akan dipecat.Namun, dengan berjalanya proses Pemilu yang sekarang kita rasakan, sedikit banyaknya telah memberikan kepuasan kepada Rakyat, dan banyak sekali pengalaman yang telah kita dapatkan selama berlangsungnya Pemilu tersebut.

Sayangnya berbagai kecurangan tetap terjadi dengan cara-cara yang baru. Jika masyarakat mengenal ”Serangan Fajar”, itu adalah strategi bahari yang saat ini mungkin tidak berfungsi lagi, karena tingkat keerdasan dan kepedulian masyarakat yang meningkat cukup signifikan dengan jargonnya ”Ambil uangnya tapi jangan pilih mereka karena itu adalah Uang kita”. Sekarang cara-cara baru mulai dikembangkan oleh para politisi busuk untuk melancarkan segala usaha mereka untuk dapat meraih kursi baik ditingkat Legeslatif maupun Eksekutif. Oleh karen itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati selama Proses pemilu ini berlangsung, terutama masyarakat Kalimantan Timur yang akan memilih Cagub dan Cawagub 2008-2013 kedepan dengan memperhatikan hal-hal dibawah ini;

Pertama, Hilangnya hak pilih masyarakat. Banyak warga masyarakat yang tidak mendapatkan hak pilihnya pada pilkada Walkot dan Bupti hampir di seluruh wilayah Kaltim, Kukar, dsb pada pemilu Eksekutif ditingkt Kabupaten dan Kota yang telah kita laksanakan. Tidak tanggung-tanggung, tidak jarang satu keluarga tidak mendapatkan hak pilih secara 'kolektif', sementara pada Pemilu dan Pilpres 2004 yang lalu mereka masih berbondong-bondong ke TPS-TPS untuk menyalurkan hak pilihnya, namun ketika Pemilu Eksekutif untuk memilih Walikota dan Bupati tak sedikit dari mereka tidat mendapatkan kartu pemilih. Ketik ditelusuri, ternyata nama-nama mereka dicoret (dicoret stabilo hijau) oleh Kelurahan setempat, padahal RT setempat telah memberikan data Penduduk dengan benar tanpa ada yang harus dicoret.

Saat ini, kami (HMP2J) telah menemukan beberapa warga yang tidak terdaftar dalam DPS, seperti jl. Pramuka, jl. Agus Salim, jl. Juanda yang nama mereka tidak tercantum di DPS. Ketika di konfirmasi mereka menjawab agak malas ke kantor lurah karena tidak membaca koran (berita) dan kantor lurah yang jauh dari kediamannya. Pengumuman DPS yang ter-finish di kantor Lurah ternyata kurang efektif, sehingga peran KPUD Kaltim dan Daerah harus dibenahi kembali. Menurut kami (HMP2J) cara KPUD kaltim dan Daerah yang mengumumkan DPS yang hanya sampai pada Kantor Lurah merupakan tindakan yang tidak efektif dan cenderung meng-efisienkan suatu permasalahan. Semestinya pengumuman DPS harus disebarkan ke tingkat RT-RT di seluruh Daerah Kaltim, mengingat amat sangat sedikitnya kepedulian masyarakat untuk datang ke Kelurahan setempat untuk melihat ”apakah nama mereka terdaftar dalam Daftar Pemilih?”. jika kita melihat kantor lurah di Samarinda saja (misal), amat sangat sedikit masyarakat yang mau berkunjung ke kantor Lurah untuk melihat Daftar Pemilih Sementara. Ini membuktikan bahwa kinerja KPUD, baik Kaltim maupun Daerah masih belum maksimal. Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat karena mereka juga memiliki kesibukan tersendiri dan faktor jaunya tempat tinggal mereka dari Kantor Lurah, dan semestinya pengumuman DPS harus di Umumkan di media masa (Cetak) agar semua masyarakat sebagian besar melihatnya dan cepat melakukan pengaduan jika mereka tidak terdaftar sebagai daftar pemilih sementara.

Kedua, Munculnya nama pemilih yang tidak dikenal warga baik pra-pemilihan dan ketika pemilihan dan adanya pemilih ganda. Di seluruh daerah di Indonesia, banyak sekali terjadi hal ini. Jika kita melihat PILKADA yang terjadi di Jakarta delapan bulan yang lalu, ternyta dalam pemantauan secara langsung yang dilakukan oleh beberapa LSM secara sampling menyebutkan, di beberapa TPS mencuat laporan warga adanya nama-nama asing yang tidak jelas latar belakang dan keberadaan tinggalnya masuk daftar DPS/DPT. Ada juga pemilih-pemilih fiktif dan dibawah umur yang tau-tau sudah nangkring di DPS-DPT. Permasalahan ini selalu saja terjadi di berbagai tempat, sebagai unsur yang tidak bisa dianggap ketidaksengajaan. Banyak car yang dilakukan oleh para pelaku untuk melancarkan usahanya, yaitu mereka memiliki lebih dari satu kartu pemilih, ketika mereka telah memilih di satu TPS maka mereka akan pergi ke TPS berikutnya. Meskipun ada tinta dijari pelaku, akan tetapi mereka hanya sekedarnya memasukkan jari mereka agar nanti mudah dihilngkan dengan Bensin dan di lap bersih.

Saat ini pun, dengan munculnya pengumumman dari KPUD tentang pertambahan jumlah Penduduk sebesar 9.000 orang tidak semestinya kita berkesimpulan bahwa ada calon pemilih yang tidak terdata dalam DPS, akan tetapi bias saja adanya pendatang baru dari luar kaltim yang dibayar untuk memilih salah satu Calon kandidat.

Saat pemilihan berlangsung, para Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan petugas keamanan yang bertugas harus bersikap tegas dan harus memaksa para pemilih untik memasukkan jari mereka agar tidak dapat dihapus dan dapat diknali. Bagi pemilih yang memiliki kuku yang panjang harus dipotong, karena biasanya tinta hanya terkena kuku jari saja meski terliht banyak terkena tinta. Dan peran KPUD Kaltim pun jangan tanggung-tanggung, jangan sampai tinta yang digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah melakukan pemilihan hatus bekwalitas dan sesuai standar yang ditetapkan, sehingga tidak mudah di hapus. Lembaga pemegang kekuasaan untuk membuat untuk mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) harus diawasi, jangan sampai instansi pemerintah (kantor Lurah) mendukung salah satu calon, sehingga mereka mengeluarkan KTP seenaknya. Ketika Pilkada Samarinda, Bontang dan Balikpapan yang lalu, ternyata di dalam kantor Lurah terdapat stiker-stiker Calon kandidat Pilkada sehingga instansi ini terlihat tidak independen.dan mendukung salah satu calon. Hendaknya Pengawasan terhadap proses Pilkada tidak hanya masyarakat yang menjadi Target Segmen Objek, akan tetapi juga Instansi-instansi Pemerintah.

ketiga, Bahasa 'Pemutakhiran Data' sebagai alat propaganda. Sudah lazim pihak KPUD akan mengatakan bahwa DPS dan DPT dikeluarkan berdasarkan pemutakhiran data ketika ada keluhan dari masyarakat yang terampas hak pilihnya gara-gara tidak tercantum pada DPS dan DPT. Umumnya pihak KPUD berkilah bahwa data tersebut berdasarkan data pemilih 2004 dan di'mutakhirkan' untuk kepentingan Pilkada. Secara umum pihak KPUD pasti meminta agar masyarakat yang merasa tidak terdaftar untuk mendaftar langsung ke PPS atau PPK. Masalahnya, pemutakhiran yang dilakukan justru ditandai dengan banyak munculnya nama-nama baru yang asing pada DPS-DPT dan hilangnya nama-nama pemilih lama padahal merupakan warga asli yang telah menetap lama dan memiliki hak pilih pada pemilu 2004. Apakah memang itu makna pemutakhiran versi KPUD dan cacatan silip? Sementara DPS maupun DPT ditemukan di banyak tempat kelurahan-kelurahan tidak memasangnya secara terbuka sehingga menyulitkan warga yang hendak melakukan pengecekan. Hal inilah yang banyak terjadi di berbagai Daerah, baik di daerah-daerah Kaltim maupun di liar Kaltim, kinerja KPUD harus diperbiki. Jika kita melihat kinerja KPUD yang hanya mengumumkan DPS di kantor Lurah saja, maka amat sangat terlihat ”Pemalas” sekali kerja KPUD ini.

Keempat, Ditemukan para pengurus RT/RW menjadi kepanjangan tangan calon pasangan incumbent, bahkan diantaranya terang-terangan menjadi koordinator pemasangan dan pendistribusian atribut-atribut kampanye. Ini adalah sisi lain dari munculnya 'pemutakhiran data' yang sengaja dibuat keliru. Kita menyayangkan ketidaknetralan dari aparat pemerintah di level RT/RW yang demikian signifikan. Untuk pemutakhiran data, RT/RW tidak melakukan pendataan ulang door to door, terlebih di komunitas pendatang yang tinggal di kontrakan-kontrakan. Carut-marutnya data pemilih sangat terkait erat dengan ketidak-netralan RT/RW, sehingga banyak masyarakat menjadi korban.

Dalam pilkada yang terjadi di beberapa daerah di Kaltim, para Timses (Tim Sukses) bertebaran ke rumah-rumah ketua RT untuk mendapatkan dukungan dan memberikan kemenyan (Uang) kepada ketua RT setempat agar mereka diberikan keleluasaan untuk melakukan sosialisasi bahkan difasilitasi oleh RT untuk mengumpulkan masa. RT adalah kepanjangan tangan dari kelurahan dan Desa dan sekarang dibayar oleh pemerintah sebesar Rp. 100.000 per bulan. Ini menandakan bawa RT merupakan instansi pemerintah secara tidak langsung. Seharusnya bersikap netral dari Politik, baik parpol maupun Proses Pilkada. Semestinya para Pengawas Pemilu (Panwaslu) harus memberikan tindakan tegas berupa sangsi bagi ketua RT yang melakukan pelanggaran. Meski RT adalah pemerintahan terkecil dalam suatu Negara, akan tetapi memiliki peran yang sangat strategis dalam melakukan kecurangan dalam Proses Pilkada ini.

Kelima. Ditemukan hampir di setiap TPS, saksi pasangan incumbent telah memiliki form C-1 sebelum kotak suara di masing-masing TPS dibuka. Bahkan kertas form C-1 yang mereka bawa berupa cetakan asli, sedang form C-1 yang di keluarkan dari kotak suara justru kertas copy-an. Kontradiksi yang sangat aneh. Harusnya form C-1 yang akan menjadi dokumen terkuat para saksi di TPS adalah asli hasil cetakan, bukan fotocopi. Tapi faktanya seluruh team sukses dan saksi calon incumbent di semua TPS sudah memiliki form C-1 asli. Disamping itu, seharusnya form C-1 baru diberikan kepada saksi sesaat setelah kotak suara dibuka di TPS pada saat pembukaan di hari H. Sehingga logikanya, masyarakat atau siapa pun tidak boleh ada yang memiliki form tersebut sebelumnya, apalagi asli. Lantas, apakah ini kelalaian KPUD atau kesengajaan?

Keenam, suplay masa dari daerah perbatasan. Meski ini tidak terbukti,Namun patut diwspadai. Beberapa waktu lalu Pilkada Bontang yang ricuh dikarenakan ada Pasangan calon peserta Pilkada telah membayar sejumlah orang dari kabupaten Kutim yang berdekatan dengan Bontang untuk menjadi Pemilih untuk memilih salah satu pasangan calon yang telah membayar mereka melalui Timses mereka. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Timses berani membayar ribuan orang diluir Kalimantan (misal;Sulawesi untuk datang ke Kaltim agar spekulasi suara dapat bertambah besar, sehingga Calon yang ituju memperoleh kemenangan dengan suara terbanyak dan telak.

Batas daerah yang terdiri dari daratan, sungai dan Muara kecil menyebabkan mudahnya para masyarakat provinsi dan Kabupaten/kota tetangga masuk ke suatu Daerah terutama di daerah Kaltim. Hendaknya pengawasan terhadap daerah-daerah dan tatacara perolehan KTP harus diperketat menjelang Pilkada, serta pengawasan terhadap RT dan Kelurahan harus diperketat. Para Pengawas Pemilu harus memberikan tindakan yang tegas bahkan pemecatan kepada seluruh staff dan karyawan instansi Kelurahan yang melakukan pelanggaran berupa pembuatan KTP untuk orang-orang yang bukan penduduk Asli setempat yang dibayar oleh Peserta Kandidat Cagub-Cawaub. Peraturan KPUD yang menetapkan estándar minimal enam bulan berdomisili di daerah (Kaltim) bukanlah statu jaminan bahwa perolehan KTP dan kartu pemilih tertutup rapat dari kecurangan, karena itu semua tergantung pada Lurah dan RT setempat, karena semua itu bisa di sabotase dengan mudah.

Ketujuh, Teror, ancaman, dan intimidasi juga semakin melengkapi banyaknya jenis ancaman pilkada yang bersih dan jujur. Praktek money politic pun marak terjadi di berbagai kelurahan, tidak terbatas di pemukiman-pemukiman kumuh. Namun sudah merambah ke perumahan perumahan warga. Bagi-bagi uang terkadang dilakukan di siang bolong. Sayangnya Panwas umumnya tidak tegas dan pura-pura tidak tahu jika yang melakukan adalah calon pasangan incumbent. Panwas lebih suka menuntut pada masyarakat untuk pro-aktif menyampaikan laporan-laporan. Sementara keseriusan follow-up nya juga sangat diragukan. Padahal telah ada Badan Pemantau PILKADA diluar panwas yang didirikan oleh LSM dan Ormas yang Cerdas yang melaporkan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh kandidat dan Timses para Peserta Pilkada dengan bukti-bukti yang lengkap, namun Panwaslu tidak memberikan sangsi berat kepada Peserta Pilkada.

Masyarakat pun semestinya jangan terperdaya dengan uang sogokan tersebut, baik berupa uang mentahnya maupun dalam bentuk barang, jasa dan pembangunan atau perbaikan fasilitas umum seperti Aspalisasi dan Semenisasi atau membangunan tempat olahraga dsb. 100jt ataupun 1 milyar ibarat uang receh bagi para Peserta kandidat Pemilu Pemimpin Daerah, sehingga janganlah bangga dan senang jika mendapatkan uang sebanyak itu, karena Suara anda lebih mahal dari pada uang Triliyunan Rupiah, apa lagi jika anda terpengaruh dengan uang yang hanya Rp. 100rb.

Kedelepan, Waspadai daerah-daerah yang dikuasai oleh salah satu pasangan Calon Gubernur atau Peserta kandidat Pilkada. Disuatu daerah terjadi pembengkakan suara yang tidak seimbang dengan jumlah penduduknya, bahkan pembengkakan bisa berkisar tiga kali lipat daripada jumlah penduduknya. Ada suatu daerah yang jumlah masyarakat yang layak dan berhak memilih hanya 1.500 orang, namun jumlah suara ketika dihitung berkisar 4.500 kertas suara. Ternyata 1 orang mencoblos 3 kali, bahkan merek berani membungkam mulut para saksi dan pengawas dengan senjata agar tidak membongkar aksi mereka. Premanisme merupakan senjata yang dilancarkan di suatu derah kekuasaan Kandidat Pilkada, bahkan Polisi pun tak berkutik ketika mulut mereka di sumpalkan sebundel uang. Salah satu parpol pernah bercerita bahwa kader perempuan mereka yang menjadi saksi ada yang terbunuh ketika hendak melaporkan tindakan kecurangan tersebut kepada Polisi, namun ditengah jalan wanita itu dibunuh dan sayangnya hal ini tidak dipublikasikan oleh media cetak dan elektronik dan aparat keamanan pun bungkam.

Kesembilan, Panitia Pemungutan Suara yang tidak netral. Seorang bapak bercerita kepada saya tentang pengalamanya menjadi saksi pemilihan Caleg tahun 2004 kemarin bahwa terjadi kecurangan yang mulus sekali yang dilakukn oleh PPS di tempat ia menjadi saksi (tepatnya salah satu TPS di daerah Samarinda Seberang), PPS dan PPK ternyata adalah pendukung salah satu Calon kandidat Pilkada. Mereka menaruh paku yang diselipkan di sela-sela meja. Ketika ada kertas suara yang tidak memilih Calon tertentu, PPS menaruh kertas suara di atas meja dan diam-diam menusukkan kertas kepaku sehingga hasil suara eror dan dinyatakan tidak sah. Namun hal tersebut diketahui oleh saksi setelah penghitungan suara, sehingga ia pun tidak mampu berbuat banyak karena takut dituduh memfitnah PPS dan PPK.

Selain jenis-jenis kecurangan dalam Pilkada di atas tentu tidak menutup kemungkinan masih banyaknya jenis kecurangan-kecurangan lain. Seperti tidak netralnya KPUD menjadi warna tersendiri yang selalu muncul dalam pilkada-pilkada di seluruh nusantara. Begitupun dengan indikasi kecurangan yang telah dilakukan oleh Panitia Pengawas Pilkada yang mendukung salah satu pasangan calon, sehingga menjatuhkan salah kepada pasangan yang lain. Oleh karena itu, kami dari Himpunan Mahasiswa Pemantau untuk Pemilu Jujur (HMP2J) menilai bahwa kinerja KPUD Kaltim dan Daerah masih belum maksimal dan terkesan malas-malasan dan terlihat meremehkan suatu permasalahan, mengingat dana untuk Pemilu KT1 Kaltim sangat besar. Dan kami menuntuk kepada KPUD untuk Independen dan tidak memihak salah satu Cagub-Cawagub agar pemilu ini dapat berjalan dengan jujur dan bersih tanpa ada kecurangan baik yang dilakukan oleh para Cagub-Cawagub maupun kecurangan yang dilakukan oleh KPUD dan PPS.

Musyda Hadaitullah

Himpunan Mahasiswa Penamtau untuk Pemilu Jujur

KAMMI Daerah Kaltim

Tulisan Nyeleneh 1 (Tanggapan ku terhadap orang2 yang suka nyeleneh)

Tulisan ini ku beri judul "Tulisan Nyeleneh" karena aku sendiri menulisnya tidak mengambil dasar yang dapat menguatkan tulisan ku ini. tulisan ini ku buat atas dasar pemikiran yang ada di otak-ku yang selama ini telah aku pelajari dan ku pahami menurut Rasional Pribadiku sendiri yang mengalir begitu saja dari kepala-ku yang penuh dengan pikiran2 spontan, tanpa berpikir panjang.

Tukisan ini ku buat untuk menjawab pernyataan2 tentang Islam (Agama yang ku Anut) yang menurut-ku miring dan perlu diluruskan. dengan kemampuan yang terbatas yang aku miliki ini, aku mencoba memberikan tanggapan tentang semua hal miring tentang Islam (tapi sebatas yang mampu aku tanggapi saja);

Pertama; ada orang yang memberikan pernyataan bahwa "banyak jalan menuju Allah" ibarat "banyak jalan menuju Mekah/Roma/Cina/Ind, dsb. sehingga orang tersebut mengatakan bahwa "semua agama itu sama (Sama benar)" karena menurut mereka kebenaran itu "Relatif". jadi, kalo kita mau menuju Allah Swt, maka bisa lewat agama mana saja, karena Islam itu belum tentu benar (Islam bisa salah) dan Kristen, Katolik, Hindu, Budha belum tentu salah. nah...kalo menuju Allah Swt, bisa lewat Kristen, Katolik, Hindu or Budha. pokoke lewat mana aja bisa...!

Kalo menurut aku.., Islam ibarat sebuah "Kendaraan", Al-Qur'an dan Hadist adalah "Jalan", Allah Swt, adalah "suatu tempat yang akan dituju". jika kita ingin merjalan diatas air, maka harus menggunakan kapal, jika kita ingin terbang maka harus menggunakan pesawat, jika kita ingin berjalan diatas tanah maka kita harus menggunakan kendaraan Roda 1, 2, 3 or 4, (Motor/mobil) dst. jika kita menggunakan pesawat untuk jalan diatas tanah/aspal, pasti pesawat akan rusak, menabrak kemudian hancur. jika kita menggunakan mobil tuk jalan diatas air, pasti akan tenggelam, jika kita menggunakan kapal untuk berjalan di udara, maka tak akan mampu.

misalkan kita ingin pergi ke Bulan. kita ibaratkan Bulan adalah tempat yang akan kita tuju (kesahnya ni...kita mau pergi ke Bulan), maka pertanyaannya adalah "kalo pergi ke Bulan pake kendaraan apa ya..? trus jalannya lewat mana ya..?, maka jawabnya adalah "kendaraan yang harus kita gunakan adalah "Pesawat Ruang Angkasa", trus jalannya lewat ruang Udara (Bumi) dan ruang hampa Udara (Galaksi), stelah itu pasti nyampe ke Bulan.

nah... seperti itulah Islam. Jika anda ingin menuju Allah Swt (bulan), maka hanya bisa menggunakan 1 jenis kendaraan saja, yaitu Islam (Pesawat luar angkasa) dan jalannya harus mengikuti Al-Qur'an dan Hadist (Sunnah Rasul) (Ruang udara "Bumi" dan Ruang Hampa Udara (Galaksi), trus... nyampe deh kepada Allah Swt (Bulan).

makanya Allah Swt berfirman "sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam", So... barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima. wallahu a'lam...
mohon maaf kalo da yang salah, kritik dan saran amat sangat diharapkan.

Kamis, 06 Maret 2008

terapi kerasukan JIL

Hudzaifah.org - Kerasukan JIL lebih berbahaya dari kerasukan jin. Karena orang yang kerasukan jin, rufi’al qalam, pena diangkat atas mereka, yakni amal buruknya tidak akan dicatat.

Akan tetapi orang yang kerasukan paham Jaringan Islam Liberal, bisa murtad.

Lihat saja statemen-statemen yang muncul dari orang yang kerasukan paham liberal: nyeleneh, berani, dan sesat. Seperti statemen: ‘Nabi Muhammad pun menikmati goyang’; atau menyuarakan dzikir ‘anjinghu akbar’; atau mengomentari seorang artis yang murtad dari Islam dikatakan pindah agama karena hidayah; atau kalimat ‘Tuhan semua agama sama’; dan statemen mengerikan lainnya. Bukankah apa yang mereka ungkapkan itu seperti ungkapan orang yang hilang akal?

Tindakan Preventif
Meski demikian ketara kesesatan mereka, tidak sedikit yang terpengaruh dan silau dengan apa yang mereka miliki. Untuk itu, sebagaimana penyakit badan, pencegahan lebih utama dari pada pengobatan. Maka perlu upaya pencegahan terhadap penyakit kronis yang bisa meracuni iman manusia ini.

Tidak mendengarkan ocehan mereka, atau menjauhi tulisan-tulisan orang yang diindikasikan sebagai penganut JIL adalah pencegahan yang jitu. Kecuali bagi yang memiliki kapabiltas ilmu syar’i yang cukup, akidah yang kuat dan hendak menunjukkan kesesatan mereka kepada umat.

Cara ini mungkin dianggap kekanak-kanakan. Akan tetapi, anggapan itu akan sirna ketika kita menyimak hadits Nabi saw, “Sesungguhnya di antara penjelasan itu ada sihirnya.” (HR. Bukhari)

Berapa banyak orang yang tadinya netral, lalu membaca tulisan seorang Doktor penganut JIL, dengan sistematika yang tampak ilmiah dan masuk akal hingga ia tersihir dan tertarik dengan pemikiran JIL?

Untuk itulah, seorang ulama tabi’in al-A’masy pernah memerintahkan anaknya untuk memasukkan jarinya ke telinga ketika ada orator penganut Jahmiyah berbicara. Beliau berkata, “Rapatkanlah penutup telingamu wahai anakku, karena hati ini lemah.”

Gejala ‘Kerasukan’ JIL
Gejala ini perlu untuk kita ketahui. Siapa tahu di antara kita ada yang menolak pemikiran global aliran JIL, tetapi mengidap sebagian penyakit yang diakibatkan oleh virus yang mereka sebar. Atau setidaknya kita bisa mendeteksi para pembicara dan penulis, pengikut JIL ataukah bukan.

Di antara gejala yang tampak pada orang yang kerasukan JIL adalah mendahulukan akal dari pada dalil syar’i. Inilah gejala yang paling ketara. Seringkali dalil al-Quran dan al-Hadits ditolak dengan dalil akal. Mereka tinggalkan tafsir para ulama salaf dan condong kepada tafsir hermeuneutika, tafsir ‘semau gue’ yang diadopsi dari para filosof Yunani yang kafir. Sesuatu yang telah baku dan qath’i dalam al-Quran pun kerap kali mereka tolak dengan dalih ‘kontekstual’.

Mereka juga menjadi penganut yang paling berani dalam mengkritik al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, juga berlaku sinis terhadap para ulama salaf. Mereka tidak mengenal definisi bid’ah, syirik atau murtad. Isu pluralisme, bahwa semua agama sama menjadi titik tekan. Maka mereka adalah kaum yang paling kebablasan dalam hal ‘toleran’.

Jika ada yang tertarik dengan pemikiran seperti yang telah penulis sebut di atas, berarti dia tengah mengidap gejala ‘kerasukan’ JIL. Maka hendaklah segera dicarikan penawarnya.

Terapi Kerasukan JIL
Jika Anda merasakan adanya gejala ‘kerasukan JIL’ pada orang-orang yang didekat Anda, maka segeralah Anda menepis sihir JIL dengan penjelasan berikut.

Pertama, mengingat bahwa orang-orang JIL itu belajar Islam kepada para musuh-musuh Islam, dan para orientalis barat. Maka mungkinkah kebenaran berada di pihak mereka sedangkan kesalahan berada di pihak para ulama yang belajar dari para ulama dan bersambung hingga Nabi Muhammad saw? Alangkah bagusnya nasihat seorang ulama tabi’in Muhamad bin Sirin, “Ilmu itu adalah agama, maka lihatlah kepada siapa kamu menuntut ilmu (agama).” Kalau seseorang menimba ilmu agama kepada orang kafir, sudah barang tentu yang didapat adalah cara pandang orang kafir terhadap Islam, atau penafsiran al-Quran dan as-Sunnah menurut musuh Allah dan Rasul-Nya. Maka apakah fikih madzhab Aristoteles yang mereka banggakan itu lebih lurus dari fikihnya empat madzhab? Demi Allah, TIDAK!

Kedua, hendaknya memperhatikan kondisi mereka dalam beragama. Semakin tinggi tingkat liberalnya, semakin berani meninggalkan ibadah, terutama yang khusus, seperti shalat, shaum dan yang lain. Apalagi dalam hal sunnah, mereka adalah kelompok yang paling bersih dari sunnah Nabi. Ibadah orang muslim yang sangat awam, jauh lebih mending daripada mereka.

Ketiga, keberpihakan mereka kepada orang-orang kafir melebihi keberpihakan orang kafir atas agama mereka sendiri. Apalagi bila dibandingkan dengan keberpihakan mereka kepada Islam, amat jauh.

Majalah Syir’ah misalnya, ketika melukiskan perilaku Yahudi, kalimat yang dipakai adalah ‘Yahudi Pejuang Damai.’ Tetapi ketika menggambarkan orang Islam, dipakai kalimat, “Harus diakui,orang Islam itu suka plin-plan.” Bahkan ketika ada seorang ibu berkonsultasi tentang anaknya yang mau keluar dari Islam, ‘pendekar JIL’ Abdul Muqsith malah menjawab, “Tidak ada pilihan lain kecuali bahwa ibu harus mengikhlaskan kepergiannya ke agama lain itu.”

Sedikit penjelasan ini mudah-mudahan bisa menyadarkan ‘pasien’ yang kerasukan JIL. Wallahul Muwafiq. []

Selasa, 19 Februari 2008

Eropa Telah Menyatakan Perang terhadap Islam dan Al Qur’an

Menyusul keputusan Dewan Eropa baru-baru ini tentang larangan pengajaran fakta Penciptaan di sekolah-sekolah, pokok persoalan kedua yang bergulir dalam rencana adalah putusan Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) pada tanggal 9 Oktober bahwa pelajaran agama di sekolah-sekolah Turki adalah pelanggaran terhadap hak pendidikan. Dengan putusan ini, beragam pengubahan perlu dilakukan terhadap cara pengajaran agama di sekolah-sekolah Turki dan, menurut ECHR, bahkan pelajaran agama dengan cara bagaimanapun perlu dicegah.

Pada kenyataannya, pengubahan yang dimaksudkan di sini tidak memiliki tujuan selain menghapuskan sama sekali pendidikan agama, untuk memalingkan generasi muda dari keimanan kepada Allah (Tuhan) dan menanamkan pola pikir materialis dalam diri mereka. Keputusan melarang pengajaran Paham Penciptaan di sekolah-sekolah berdasarkan keputusan Dewan Eropa yang diambil di awal Oktober memiliki tujuan yang sama. Kenyataan bahwa laporan yang dimaksud tersebut menetapkan bahwa hanya teori evolusi yang seharusnya diizinkan di kurikulum dengan jelas menyingkap kekhawatiran bahwa para siswa yang belajar tentang fakta Penciptaan tidak akan tumbuh menjadi materialis. Inilah mengapa Paham Penciptaan telah digambarkan sebagai ancaman bagi Eropa dan keputusan di atas telah diambil. Keadaan yang sama berlaku pada pelajaran agama yang saat ini diberikan di Turki. Khawatir terhadap para siswa yang belajar tentang Islam dan meninggalkan pemikiran materialisme, Eropa saat ini telah menganjurkan dihentikannya pelajaran agama di sekolah-sekolah dengan beragam alasan. Upaya Eropa adalah jelas: menyatakan perang terhadap iman kepada Allah dan Islam.

Tidak ada keraguan bahwa alasan bagi semua ini adalah pembongkaran rahasia ke seluruh dunia bahwa Darwinisme, dan materialisme pendukungnya, keduanya adalah penipuan. Kalangan Darwinis dan materialis telah dilanda ketakutan di hadapan karya Harun Yahya Atlas Penciptaan, yang menunjukkan bahwa makhluk-makhluk hidup masa kini sama persis dengan nenek moyang mereka yang hidup di masa lalu. Mereka sadar bahwa mereka takkan mampu lagi menyebarluaskan penipuan itu sebagaimana telah mereka lakukan selama 150 tahun terakhir. Dunia kini telah menyaksikan bahwa teori evolusi Darwin adalah kebohongan yang sangat buruk. Filsafat materialis, yang mendorong ketiadaan agama, kini sedang berada keadaan sekarat dan di abad ke-21 umat manusia akan terbebaskan dari penipuan semacam itu, insya Allah, dan kembali pada tujuan hakiki penciptaannya. Takut dan terkejut oleh kenyataan ini, kalangan Darwinis-materialis kini tengah berupaya mengambil tindak pencegahan melawan perkembangan luar biasa ini. Tapi apa yang tamat, adalah tamat dan seluruh dunia kini tahu tentang penipuan Darwinis. Siswa sekolah kini sedang melancarkan serangan mereka sendiri melawan Darwinisme dan menolak mempelajari penipuan ini.

Apa yang diinginkan kalangan Darwinis-materialis adalah membangun masyarakat tanpa agama, tanpa sedikit pun keimanan kepada Allah. Namun kenyataannya, masyarakat tanpa agama akan semakin mendorong kemerosotan akhlak, meningkatkan peperangan, pembantaian dan pemberontakan yang mengiringi ketiadaan agama, dan menimpakan bencana bagi seluruh umat manusia. Apa yang perlu dilakukan adalah mendorong orang, khususnya kaum muda, untuk mengikuti nilai-nilai ajaran agama daripada memalingkan mereka dari agama dan menganjurkan filsafat materialis.

Alasan ketakutan yang dialami kalangan Darwinis Eropa sangatlah jelas: Mereka telah menyadari bahwa Penciptaan adalah kenyataan satu-satunya, yang kini telah diketahui seluruh dunia. Mereka membayangkan bahwa mereka mampu menghentikan perkembangan ini dengan melarang pelajaran agama dan menghilangkan Paham Penciptaan dari kurikulum. Mereka yakin mereka akan menang dalam peperangan yang mereka lancarkan melawan iman kepada Allah. (Sudah pasti Allah tak terkalahkan.) Mereka ingin yakin bahwa Darwinisme akan dianut dan diterima, meskipun mereka sangat tahu bahwa ini tidak akan pernah terjadi. Agama keliru atau kebohongan yang dibuat melawan iman kepada Allah tidak memiliki jalan bertahan hidup. Allah Yang Mahakuasa mengungkapkan hal senada dalam ayat-ayat-Nya:

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). (QS. Al Anbiyaa’, 21:18)

Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS. Ar Ra’d, 13:17)

Dengan keruntuhan pasti Darwinisme, pengaruh Darwinis banyak melemah dibandingkan sebelumnya. Berkembangnya nilai-nilai ajaran Islam adalah janji Allah dan akan, dengan izin-Nya, menjadi kenyataan. Isyarat-isyarat ini dapat disaksikan di seluruh dunia. Agama hak-Nya, dengan kehendak-Nya, telah menang. Kaum Darwinis tidak lagi mampu menyesatkan manusia. Permusuhan Eropa terhadap Islam tidak akan mengubah apa pun. Dengan izin Allah, sebagaimana halnya dengan setiap pemikiran menyimpang yang pernah melawan nilai-nilai ajaran Islam, serangan balik yang terkini ini, juga, hanya akan semakin menguatkan agama Islam.