Rabu, 18 Februari 2009

Persahabatan Bagai Kepompong



Buku Harian Abita:

Seperti lagu yg sering kita dengar dlm sbuah Sinetron remaja yg judulx "kepompong" (kalo ga salah judulx itu), bgmna kepompong mrubah ulat mnjdi seekor kupu2 yg cantik (meskipun ga semua kupu2 itu cantik karna ada juga yg jelek, tapi kita ibaratkan aja seperti itu). Dlm persahabatan, pasti kita menginginkan "semua adlh bahagia". adanya saling setia, menyayangi dan melindungi. saling mengisi kekosongan dsb. akan tetapi, tak selalu seperti itu, karena Allah Swt, tlah menciptakan alam ini dg hukum yg tetap, misalnya Allah Swt, menciptakan semua di alam ini berpasang-pasangan (ga cuma manusia aja yang berpasangan) ada baik-buruk, ada cantik-jelek, ada setia-berkhianat dsb lah. Namun, manusia merasa dirinya hidup dg "apa yang mereka anggap benar" padahal segala yang kita lakukan meskipun itu benar, pasti ada yang merasa tidak senang dengan kebenaran yang kita lakukan, atau sesuatu yang kita rasa benar, akan tetapi salah dipandangan orang lain.


Dalam sebuah persahabatan, pasti ada aja konflik yang terjadi. nah... dlm blog ini saya akan memberikan sedikit kiat agar persahabatan kita tetap terjaga (semoga bermanfaat);

Ingatlah kebaikan yang telah dilakukan oleh sahabatmu kepada mu, agar kamu selalu ingin berbuat baik, sebagaimana sahabatmu berbuat baik kepadamu. kamu pasti akan menghadapi peristiwa yang akan membuatmu merasa berat untuk membantu. misalkan, ketika sahabatmu memerlukan bantuan kepadamu yang sangat berat untuk kamu untuk menolongnya, akan tetapi yakinlah, pertolonganmu akan meringankan beban yang ia alami saat itu. Jadi bantulah ia, karena sedikit banyaknya sahabatmu pasti pernah membantu kamu dalam menghadapi masalah, meskipun tidak sebesar masalah yang pernak kamu alami (sewaktu kamu meminta bantuan sahabatmu). iangatlah kebaikannya, pasti kamu akan iba dan merasa berhutang budi kepadanya.



"Bantu lah sahabatmu yang memerlukan pertolonganmu, karena suatu saat kamu akan memerlukan pertolongannya"



Lupakan kebaikan yang telah kamu lakukan kepada sahabat sahabatmu;

Agar kamu tidak menjadi orang yang sombong atau memamerkan semua kebaikan yang telah kamu lakukan kepada sahabatmu. Terkadang kita tidak sadar bahwa kita telah menyakiti hati sahabat kita secara tidak langsung. ada sebuah cerita; "rana dan rani (bukan nama sebenarnya) bersama berada dikantin dengan sahabat yang lain, ternyata setelah mereka makan di kantin, dompet rana tertinggal di rumah, sehingga rana tidak bisa membayar makanan yang ia pesan. akhirnya rani yang membayarkan makanan yang rana pesan. Namun anehnya, dihari berikutnya ketika mereka berdua kekantin lagi, si rani menceritakan kepada teman2nya bahwa ia telah membayarkan makanan rana tempo hari dengan berkata "tempo hari, waktu rana ga bawa dompet, aku yang bayarin makananya, coba kalo aku ga ada disitu, pasti rana udah dimarahi sama ibu kantin", perkataan itu terdengar oleh rana. didalam hati rana, ia merasa tersingngung sekali".



nah...sifat ini yang terkadang tidak kita sadari bahwa kita adalah manusia yang sombong dan manusia yang ingin meminta balas terhadap kebaikan yang telah kita berikan kepada saudara kita. atau kita sering menagih kebaikan kita (meski didalam hati).


"Lupakanlah kebaikan yang telah kita lakukan kepada sahabat kita, agar kita tidak menjadi orang yang sombong. akan tetapi, keikhlasan lah yang akan tertaman dalam hati kita. meskipun suatu saat nanti, konflik akan terjadi di tengah-tangah persahabatan kalian/kita".


Ingatlah segala keburukan yang telah kamu lakukan kepada sahabatmu;

Dalam persahabatan, pasti ada saja keburukan yang telah kita lakukan kepada sahabat kita. Jangan menganggap remeh segala keburukan yang kita lakukan kepada saudara kita, sekecil apapun keburukan itu. karena yang merasakan dampak dari keburukan yang kita lakukan adalah orang lain/sahabat kita. dan jangan mengulangi keburukan itu dan keburukan yang sama atau keburukan yang lain. Kemu/kita pasti pernah merasakan keburukan yang telah dilakukan sahabat kita kepada kuta, mungkin ia merasa permasalahan itu sepele, tetapi dampak yang kita rasakan teramat besar. Cubitan kecil yang kita berikan kepada orang Dewasa, pasti berbeda rasanya jika cubitan itu kita berikan kepada anak kecil, padahal tenaga yang kita keluarkan saat mencubit anak kecil sama dengan yang kita lakukan kepada orang dewasa tersebut. ini lah yang disebut dengan "dampak".kiat ini akan membuat diri kita menjadi orang yang selalu ingin berbuat baik untuk membalas keburukan yang telah kita lakukan kepada sahabat kita.

"Jika kamu menyadari kesalahan yang telah kamu perbuat, sekecil apapun itu, pastilah kamu akan menangis jika kamu mengetahui dampak yang yang dirasakan oleh orang yang merasakannya"

Lupakan segala keburukan yang telah sahabatmu lakukan kepadamu;

Agar kita tidak menjadi orang yang pendendam, bahkan menjauhkan diri kita dari sifat Ghibah (memnyebarkan keburukan orang lain). Namun, sifat Khusnudzan lah (Prasagka baik) yang ada pada diri kita.

"Aku adalah Prasangka hamba-Ku" (Hadist Kudsi)

Jika kita berprasangka baik terhadap siapapun, maka Allah Swt, akan seperti apa yang kita prasagkakan. oleh karena itu, lupakalah keburukan yang telah saudara kita lakukan, agar kita tidak menjadi orang yang pendendam dan selalu berprasangka baik kepada siapapun.